Site icon

Pembangunan Pasar Tepo Kabupaten Takalar Menuai Kritik dari Beberapa Media dan LSM, ” Fungsi APH Dipertanyakan “

Takalar (TRANSSUMATERA.ID) – Sebagai upaya untuk menjadikan pasar sebagai salah satu motor penggerak dinamika perkembangan perekonomian suatu Daerah, maka diperlukan adanya pasar yang dapat beroperasi secara optimal dan efisien serta dapat melayani kebutuhan masyarakat. Efisiensi dan optimasi pelayanan suatu pasar
diantaranya dapat dilihat dari pola penyebaran sarana perdagangan, waktu
pelayanan pasar, kondisi fisik pasar, jenis dan variasi barang yang diperdagangkan,

Pembangunan pasar Tepo Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan yang diharapkan menjadi wadah sekaligus menjadi fasilitas pelaku
ekonomi tradisional maupun Modern, Viral di kalangan Media dan LSM pasalnya pembangunan pasar Tepo di Kecamatan Marbo,Kabupaten Takalar, seharusnya melalui Analisa Geografis, Kultur dan kontur tanah, tapi sangat disayangkan, dalam pelaksanaanya dilapangan Pasar Tepo yang diharap seperti disebutkan diatas tenyata jauh panggang dari Api, diduga salah dalam perencanaan dan merugikan Negara ucap salah seorang Tomas setempat ;Sahar dg Sura.

Perencanaan Strategis sangat penting karena akan sangat berpengaruh pada sektor pusat kegiatan perdagangan masyarakat, disamping fungsi utama pasar sebagai tempat / wadah dimana kegiatan ekonomi perdagangan berlangsung, pasar Tepo juga sebenarnya sangat strategis sebagai mengemban misi wahana kegiatan sosial dan Rekreasional.

Pemerintah Daerah dalam hal ini OPD terkait dan APH diharap Aktif melakukan Evaluasi dan investigasi guna tercapainya Target-target Pemerintah Daerah pada sektor Pembangunan guna dalam pencegahan Unsur Korupsi yang akan terjadi , sebelum kami melakukan Aksi Protes terkait pembangunan Pasar Tepo diatas diduga kepentingan Golongan tertentu.

“19/02/2020., Ditemui diwarkop Pojok Dg Sura, yang sejak awal mengatakan sangat jelas terlihat dari pemasangan pondasi bangunan yang lebih rendah dari poros jalan beton didepannya dan tidak memakai tiang pancang yang tidak ada di RAB padahal setiap tahunnya jalan poros beton tersebut menjadi langganan banjir sampai ketinggian 50 cm diatas jalan yang bisa mengakibatkan Struktur Pembangunan tidak kuat.

Sebagai masyarakat setempat saya sangat menyayangkan konsultan perencana pasar dan Kontraktor tersebut yang terkesan asal asalan dan tidak menghitung efek alam atas bangunan tersebut , apalagi puncak curah hujan terjadi di bulan januari ini , maka dapat dipastikan pasar tersebut akan terendam disusul terkikisnya permukaan tanah di area pasar tersebut , seperti yg terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Kami dalam waktu dekat akan melayangkan Surat kedinas terkait dan APH untuk segera melakukan Evaluasi/investigasi, jika Proses pembangunan Pasar Tepo hanya sekedar pelipulara dari Deal-deal Politik tertentu maka persoalan ini bisa saja berbuntut Panjang; Tutup Dg Sura.(Why,HN)

Lewat ke baris perkakas