Tanjung Jabung Timur ( Tanjabtim)-Provinsi Jambi merupakan lumbung ketahanan pangan berupa padi yang lumayan luas.salah satunya terletak di Desa Simpang jelita kecamatan Nipah Panjang.
Sebagai penghasil padi yang cukup banyak para kelompok tani di Desa Simpang Datuk saat ini mengalami gagal panen ( puso).pasalnya sekitar 80 H. Dari 990 H. Tanaman padi di desa Simpang datuk saat ini diserang hama Wereng Batang Coklat.(WBC).
  ketua Gapoktan  Ambo irik “mengatakan, timbulnya hama Wereng disebabkan saluran yang mapet atau tidak lancar mengakibat kan batang padi terendam air dan menjadi lembab.hal ini lah salah satu timbul Wereng sehingga berkembang cepat.
 ” salah satu cara untuk mengantsipasi menurut Ambok adalah  kedepannya  jangan  lagi memakai paritas himpara tiga.kita ingin paritas yang lain yang tahan  dari hama wereng. Disamping itu saluran air juga harus diperbaiki untuk mempermudah air keluar masuk agar tidak tergenang,” katanya. 
 Lanjutnya,kejadian seperti Ini  merupakan kejadian yang kedua kalinya , sebelumya empat tahun lalu, malahan tahun ini yang lebih parah, ” kata ketua Gapoktan Ambok irik saat dikonfirmasi.Minggu (13/2/2022).
 Selanjutnya, Salah satu kelompok tani ( poktan) harapan muliya  Budi mengeluhkan, ” saat ini sebagian petani  terancam gagal panen ( puso).pasalnya hama wereng batang coklat (WBC) sudah merusak tanaman padi para petani . adapun penyebab cepatnya berkembang biak hama  tersebut  dikarenakan saluran air yang tidak lancar dan membuat kelembaban.soalnya air Bisa masuk tapi tidak bisa keluar, akhirnya padi tergenang .saat itulah hama wereng tersebut berkembang serta bertelur.akibatnya padi yang baru bunting mati. Kamipun terancam gagal panen. Namun untuk mengatasinya saat ini kami sudah melakukan penyemprotan agar tidak menyebar ketempat yang lain,” ujar Budi.
 Sementara PPL  Simpang datuk ” Usep menjelaskan,kejadian seperti ini sudah lama terjadi ,hanya saja kejadia luar biasa (KLB) baru dua tahun ini.sejak 2020 dan saat ini. dan adapun yang terkena serangan hama wereng saat ini mencapai 80 H.dari luasan tanam 990 H.
  Dan untuk penyebabnya usep mengatakan kelembaban , karena cuaca sering hujan serta paritas amparah tiga yang juga tidak mendukung.padahal ampara tiga tidak lagi di rekomendasikan untuk ditanam. ” Agar hama tidak meluas pemerintah sudah berupaya memberikan insektisidah dengan  dan melakukan penyemprotan agar tidak meluas ketempat lain,” kata usep..
  Lebih lanjut usep mengatakan, serangga kecil jenis ini sangat berbahaya dan berkembang biak secara cepat serta dapat merugikan bagi petani padi.karena hama tersebut memakan dan menghisap cairan pada batang padi.sehingga tanaman padi dapat mengering dan mati.” Pungkasnya.( Sugianto).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: