LAMPUNG SELATAN (TRANS) – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mendukung layanan angkutan penyeberangan perintis untuk menghubungkan daerah satu dengan lainnya guna meningkatkan pengembangan di wilayah tersebut. Tahun ini, ASDP meraih kontrak subsidi perintis senilai Rp 377 miliar yang ditargetkan dapat melayani 187 lintasan perintis di seluruh Indonesia dengan 73 unit kapal dan 76.654 trip.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengungkapkan angkutan penyeberangan perintis menjadi salah satu moda transportasi yang sangat dibutuhkan masyarakat apalagi Indonesia berbentuk kepulauan, dan layanan angkutan perintis ini menjadi jalan pembuka terisolasinya suatu daerah untuk menghubungkan daerah satu dengan lain untuk meningkatkan perkembangan wilayah.

“Tahun ini ASDP melayani sekitar 187 lintasan perintis atau bertambah 25 lintasan dibandingkan tahun 2019 sebanyak 162 lintasan. Lalu, layanan kapal perintis juga bertambah, dari 69 unit di 2019 menjadi 73 unit tahun ini. Sedangkan trip juga naik 30 persen, dari 58.630 trip tahun lalu, menjadi 76.654 trip pada tahun ini,” ujarnya merinci.

Diketahui, keberadaan angkutan penyeberangan perintis sebagai wujud pengabdian Pemerintah kepada masyarakat yang sesuai dengan amanat UUD 1945 Pasal 34 yang dilakukan berdasarkan pertimbangan kebijakan pemerataan pembangunan antarwilayah. Tujuan layanan perintis sendiri untuk menghubungkan daerah yang masih tertinggal atau wilayah terpencil yang belum berkembang dengan daerah yang sudah berkembang atau maju; sebagai penghubung daerah yang secara komersil belum menguntungkan untuk dilayani oleh pelaksana angkutan penyeberangan; dan menghubungkan daerah yang moda transportasi lainnya belum memadai.

“Data menyebutkan, angkutan penyeberangan perintis pada tahun ini telah mencapai 253 lintasan yang dilayani. Kita tahu, selama ini kehadiran ASDP bagi masyarakat yang berada di pulau terluar dan terdepan sangat besar kemanfaatannya. Tentunya, ASDP sebagai agen pembangunan juga berharap dapat berkontribusi lebih maksimal lagi, memberikan layanan keperintisan yang andal dan memadai. Kita ingin agar kehadiran ASDP benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengungkapkan bahwa selama hampir 28 tahun sejak tahun 1992 Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah menginisiasi kebijakan subsidi angkutan penyeberangan perintis yang sangat berperan besar dalam menyambung ikatan kemasyarakatan antar pulau yang terpisahkan hingga mampu menumbuhkan perekonomian melalui perdagangan serta merawat dan menjaga rasa nasionalisme masyarakat di wilayah terluar dan perbatasan.

Dirjen menyampaikan apresiasinya kepada seluruh operator penyeberangan yang selama ini telah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam hal angkutan penyeberangan. Ia mengatakan, apabila mengikuti tren dalam ilmu transportasi saat ini yaitu multimoda transport system, nantinya angkutan penyeberangan baik komersial maupun perintis di masa mendatang diharapkan dapat terintegrasi dengan moda lain dan menjadi bagian dari seamless transport system.

“Dengan ini saya berharap dukungan para stakeholders, khususnya kepada operator angkutan penyeberangan perintis dan operator pelabuhan penyeberangan untuk mengoptimalkan supply layanan angkutan penyeberangan perintis dan kepada Pemerintah Daerah untuk mendorong demand layanan angkutan penyeberangan perintis,”Tukas Dirjen Budi.(Rls/Sustari)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: