Bandarlampung Trans Sumatera. Id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung memberikan 20 alat pembidang tapis sebagai bentuk dukungan terhadap Industri Kecil dan Menengah (IKM) para warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Bandarlampung.

Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana mengatakan, pemkot akan memenuhi janjinya beberapa waktu lalu (13/1) saat mengunjungi Lapas Perempuan Bandarlampung, yaitu memberi bantuan alat untuk kebutuhan IKM yang ada di dalam lapas, khususnya bidang tapis.

“Alhamdulillah tak hanya Lapas Perempuan Bandar Lampung saja, kita juga berikan alat pembidang tapis kepada Lapas Kelas IA di Rajabasa juga,” kata Bunda Eva, sapaan akrabnya saat mengunjungi Lapas Perempuan Bandarlampung, Senin (31/1).

Orang nomor satu di Kota Tapis Berseri ini menambahkan, tak hanya alat untuk membuat tapis, tapi pemkot melalui dinas perindustrian juga memberikan bantuan berupa alat bordir.

“Mudah-mudahan bisa bermanfaat dan semoga penghuni lapas makin bersemangat untuk mempersiapkan diri saat keluar nanti,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung, Adiansyah mengatakan, total alat pembidang tapis yang diberikan adalah 20 buah.

“Pembidang tapis yang diberikan jumlah totalnya 20 buah. Masing-masing 10 buah diberikan kepada Lapas Kelas IA Rajabasa dan Lapas Perempuan Bandarlampung untuk pembuatan tapis,” ujarnya.

Sedangkan alat bordir yang diberikan, yaitu untuk Lapas Kelas IA Rajabasa berjumlah 3 buah, sedangkan untuk Lapas Perempuan Bandarlampung sebanyak 4 buah.

“Tadi kan Bunda sekalian berkunjung ke Lapas Narkoba Bandarlampung yang bersebelahan dengan lapas perempuan. Bunda bilang tadi akan memberikan 2 alat mesin las untuk lapas narkoba,” jelasnya.

Kemudian, Adiansyah juga menanggapi permintaan Kepala Lapas Rajabasa, Maizar untuk mengadakan pelatihan bagi warga binaan di lapasnya.

“Pelatihan itu tentu saja akan kita rencanakan. Begitu ada program pelatihan, nanti akan langsung kita ajak dan undang mereka,” ungkapnya.

Untuk saat ini, Adiansyah belum bisa menyebutkan pelatihan apa saja yang akan dilakukan. Namun, dirinya akan menyesuaikan kebutuhan dan keinginan para peserta pelatihan.

“Kita akan lihat mana yang cocok dengan mereka, apa keinginan mereka. Tapi kita juga ada pelatihan kerajinan tapis seperti tempat pembuatan kerajinan tisu, ada juga pengemasan. Kebetulan tadi Kalapas minta pelatihan sulam usus jadi nanti kita lihat dulu,” tutupnya. (dk)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: