Batam (TRANSSUMATERA.ID) – Indonesia sebagai negara maritim kepulauan terbesar di dunia, sudah seharusnya memperkuat kemampuan dalam mengamankan wilayah perairannya yang sangat luas, sehingga memiliki konsekuensi logis yakni penambahan alutsista kapal secara bertahap hingga memenuhi jumlah proporsional yang dibutuhkan.

Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, M.D.S., dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan RI Marsda TNI Yusuf Jauhari, M.Eng., di Batam, Rabu (3/3), saat mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., pada acara Shipnaming Dua Kapal Angkut Tank AT-8 dan AT-9 serta Launching Kapal AT-9 produksi PT Bandar Abadi Ship Builders and Dry Docks, yang menyelesaikan pembangunannya selama 22 bulan dari 30 bulan waktu yang dibutuhkan, atau 8 bulan lebih cepat.

Lebih jauh Sekjen Kemhan mengatakan, pembangunan kapal angkut tank seperti saat ini, merupakan bagian integral dari pembangunan kekuatan pertahanan negara pada umumnya dan kekuatan TNI Angkatan Laut pada khususnya, sesuai dengan perencanaan strategis yang telah ada, yang bertujuan memenuhi jumlah minimal kapal yang bisa dioperasikan dalam mendukung pemenuhan tugas. Namun demikian, realisasi pemenuhan kapal angkut tank ini, harus pula ditunjang dengan peningkatan kemampuan dan profesionalitas prajurit pengawaknya sebagai perwujudan dari TNI Angkatan Laut yang profesional, modern dan tangguh.

“Pembangunan Kapal Angkut Tank ke-8 dan ke-9 ini merupakan wujud kontribusi Kementerian Pertahanan dalam mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri, yang pada akhirnya dapat meningkatkan laju perekonomian bangsa dan kesejahteraan rakyat indonesia khususnya, untuk melewati masa krisis resesi dunia dan kontraksi ekonomi nasional akibat pandemi global covid-19. Karenanya, saya mengharapkan agar industri pertahanan dalam negeri, dalam hal ini galangan kapal nasional dapat meningkatkan kemampuan untuk mampu berkompetisi di pasar global melalui peningkatan kapasitas produksi, manajemen, serta teknologi modern agar mampu bersaing dengan kompetitor luar negeri”, kata Sekjen Kemhan.

Saat ini, lebih lanjut Sekjen Kemhan menjelaskan, kita melaksanakan Penamaan dan Peluncuran 2 (dua) Kapal Angkut Tank produksi PT. Bandar Abadi yakni KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527. Kegiatan penamaan dan peluncuran kapal merupakan salah satu milestone pembangunan kapal yang menandai pertama kalinya kapal berada di air sehingga menjadi tradisi Angkatan Laut seluruh dunia untuk mengacarakannya.

Kita harapkan kehadiran kedua kapal ini akan meningkatkan performa pelaksanaan tugas-tugas TNI Angkatan Laut. Untuk itu, kapal-kapal baru ini pada saat bertugas nanti agar diisi oleh sumber daya manusia yang tangguh terseleksi melalui tata kelola sumber daya manusia yang baik, sehingga pengoperasian sekaligus perawatan kapal ini dapat dilakukan secara optimal, disertai dengan manajemen yang tepat agar dapat menjalankan fungsi pangkalan dengan baik dalam hal pemeliharaan serta perawatan, sehingga kapal-kapal angkut tank ini dapat beroperasi secara berkesinambungan.

“Saya berharap, seluruh pihak terkait mampu menciptakan inovasi-inovasi baru. Kita tunjukkan kepada bangsa lain bahwa kita mampu berdiri di atas kaki sendiri dengan terus mengejar segala ketertinggalan yang sudah terjadi selama ini. Bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang kompetitif dan mampu bersaing di tataran internasional termasuk dalam industri perkapalan”, tegas Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, M.D.S.,

Di akhir sambutannya, Sekjen Kemhan yang mewakili Menteri Pertahanan (Menhan), menyampaikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran Kemhan dan TNI AL, PT. Bandar Abadi serta Satuan Tugas Yekda Dalam Negeri Kapal Angkut Tank, atas kerja keras yang telah dilakukan dalam pembangunan untuk 2 (dua) Kapal Angkut Tank tersebut.

Acara Peluncuran Kapal ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Kasal Laksamana TNI Yudo Margono didampingi Kabaranahan Kemhan RI Marsda TNI Yusuf Jauhari, M.Eng., dan Komisaris PT. Bandar Abadi, Bapak Stanly Rojali, yang dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara antara Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan RI Marsda TNI Yusuf Jauhari, M.Eng., dengan Direktur Utama PT. Bandar Abadi Shipyard yang disaksikan oleh Kasal dan Komisaris PT Bandar Abadi.

Sedangkan prosesi Shipnaming (Penamaan) KRI AT-8 dan AT-9 diawali dengan pemotongan pitakendi oleh Ny. Vero Yudo Margono selaku Ibu kandung kapal, didampingi Istri Kabaranahan Kemhan Ny. Yusuf Jauhari dan Direktur PT. Bandar Abadi Marslina Simanjuntak.yang dilanjutkan dengan peluncuran KRI Teluk Wondama-527.

Kapal Angkut Tank (AT) KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527 produksi PT Bandar Abadi Ship Builders and Dry Docks, selain memiliki kemampuan mengangkut 15Tank BMP-3F juga dapat membawa 367 pasukan, dengan kecepatan maksimal 16 knots serta diawaki 111 orang kru kapal. (Biro Humas Setjen Kemhan)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: