Lamsel. Transsumatera.id – Sebanyak 100 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) di Desa Baruranji Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan, pada Kamis (25-6) telah menerima BLT DD Tahap ke I (satu).

Penyerahan secara simbolis kepada salah satu KPM warga desa setempat dilaksanakan di balai desa Baruranji, tampak hadir dalam kegiatan itu, Camat Merbau Mataram Heri Purnomo.SKM, Kades Baruranji H. Erwin, Perwakilan Bank BRI Cabang Karang Pucung Kecamatan Way Sulan, Pendamping desa, Babinsa dan Babinkamtibmas, Ketua BPD serta Perangkat desa setempat. Saat ditemui usai penyerahan BLT DD di balai desa setempat, Erwin Kades Baruranji kepada Transsumatera.id menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini adalah untuk membagikan Bansos BLT yang bersumber dari Dana Desa kepada 100 KPM warga desa Baruranji. Menurut Erwin, keterlambatan penyaluran BLT DD Tahap I (satu) ini dikarenakan pada awalnya pendataan yang dilakukan mulai dari RT, Kadus hingga perangkat desa harus benar-benar data yang Rill dikarenakan Bansos yang ada di desa bukan hanya BLT DD, masih banyak Bansos lain seperti BST dari Kemensos, BLT dari APBD Kabupaten, bansos PKH dan Bansos BPNT sehingga pendataan membutuhkan waktu lama agar data KPM yang akan menerima BLT DD namun datanya tidak masuk di Bansos yang lain. “Untuk Bansos penanggulangan dampak dari Covid-19 pemerintah menurunkan 3 bansos ke desa yaitu BST kemensos, BLT DD dan BLT APBD Kabupaten, kalau bansos PKH dan BPNT itu sebelumnya sudah berjalan, data ke 3(tiga) bansos ini bersamaan harus disetorkan ke Dinsos Kabupaten, sementara setiap data yang diserahkan ke Dinsos tidak cukup satu kali bahkan berkali kali itupun selalu dikembalikan ke desa dengan alasan harus direvisi ulang karna data penerima Bansos masih kurang lengkap atau datanya doble ada di bansos lain, makanya waktu prosesnya cukup lama hingga penyaluran ya terlambat, ” jelasnya. Selain itu, lanjut Erwin, setelah data sudah lengkap dan di terima oleh Dinsos (Dinas Sosial) maka data penerima BLT DD diserahkan pada Bank BRI unit masing-masing kecamatan untuk dibuatkan buku tabungan dan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) karena pengambilan BLT DD ini beda dengan BST Kemensos yang pencairan ya di kantor Pos tapi kalau BLT DD melalui BRI “Coba bayangkan, untuk Kecamatan Merbau Mataram ada 15 desa masuk Unit BRI Cabang karang pucung Kec Way sulan, ditambah lagi desa-desa yang ada di kecamatan Way sulam sendiri, itupun Bank BRI membutuhkan waktu untuk memproses data itu, jadi keterlambatan ini bukan ada unsur kesengajaan dari kami pemerintahan desa Baruranji, karena semua memakai proses, ” benernya. Erwin menambahkan, untuk Bansos BLT DD di desa Baruranji mendapatkan 100 KPM yang langsung disalurkan dan sudah bisa dicairkan pada hari ini di BRI link terdekat. “Untuk BLT DD tahap I ini akan dibagikan kepada 100 KPM namun pada hari ini ada 5 KPM yang nomor register nya belum lengkap hingga belum bisa dibagikan hari ini masih akan diproses di BRI secepatnya bisa menyusul dan saya tekankan kepada perangkat desa baik kadus maupun RT untuk tidak memotong atau meminta imbalan dengan alasan apapun kepada KPM yang menerima, semoga BLT DD ini dan Bansos lainya yang sudah diterima masyarakat Baruranji dapat bermanfaat dan tidak disalah gunakan, ” imbuhnya. Sementara, ditempat yang sama, Camat Merbau Mataram Heri Purnomo mengharapkan agar warga penerima bansos BLT DD dan Bansos lainnya, benar benar bisa dimanfaatkan dan bermanfaat terutama dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup pada saat ekonomi warga terpuruk akibat dari dampak wabah Virus Corona atau Covid-19. “semua jenis bansos ini seperti BST, BLT DD dan BLT APBD Kabupaten ini diluncurkan oleh pemerintah dalam rangka penanganan dampak dari sabar Covid-19 dengan tujuan dapat membantu ketahanan pangan pada masyarakat yang terdampak dari wabah Virus Corona, semoga bisa bermanfaat bagi warga dan tidak disalah gunakan, ” harap Heri. Heri Purnomo juga menjelaskan, bansos BLT DD yang disalurkan pada hari ini adalah penyaluran BLT DD tahap I (satu), pemerintah memberikan bantuan ini sementara untuk 3 (tiga) tahapan yaitu pada Bulan April 2020 itu untuk tahap ke I, bulan Mei itu untuk tahap ke II dan bulan Juni untuk tahap ke III, besarnya bantuan setiap pencairan itu sebesar Rp. 600 ribu, ya, keterlambatan ini dikarenakan semua memakai proses, data penerima Bansos harus akurat dan Rill, bukan ada unsur kesengajaan dari pemerintahan desa, “tutupnya.(Firdaus)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: