Tubaba (TRANS)-Sungguh miris Tinggal di rumah berukuran 5×6 meter berdidingkan papan bercampur diding yang terbuat dari anyaman Bambu yang nyaris roboh akibat lapuk termakan oleh usia Mbah Nasim (85) Tahun warga tiyuh -Desa Penumangan baru kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT) kabupetan Tulang Bawang Barat (Tubaba), yang hidup sebatang kara tinggal dirumah tidak layak huni luput dari perhatian Bantuan sosial covid-19 yang dari pemkab Tubaba.

Hal Tersebut, diceritakan oleh Warsit, ketua RT- 18 tiyuh penumangan Baru,” Mbah Nasim itu warga lingkungan ini, dia sudah lama di tinggal istrinya meninggal dunia, Mbah Nasim telah dikaruniai 3 (tiga) Anak dua perempuan satu laki-laki sementara salah satu anak perempuannya merantau memgadu nasib di negara jiran Malaysia,” Tutur Warsit kepada medinaslampungMDsnews pada Minggu (3/5/2020) sekira pukul 15:45 WIB.

Sentara kedua anak Mbah Nasim yang Berada di Tubaba, tinggal di berebes Panaragan jaya yang perempuan tinggal di perusahaan PT.HIM Penumangan, kalau makan minumnya setiap hari itu di anterin oleh kedua anaknya yang perempuan bergantian dengan anaknya yang laki-laki,” tambah Warsit.

Berbagai bantuan yang konon katanya banyak sekali telah disalurkan oleh pemerintah Tubaba selama ini baik itu bantuan sosial covid-19 ataupun bantuan bedah rumah dan lainnya namun mirisnya Mbah Nasim sama sekali selama ini tidak pernah mendapatkan Bantuan dalam bentuk apapun,

Lanjut Warsit, ketua RT- 18 tiyuh penumangan Baru,menambahkan,
kami sudah melakukan
pendataan agar mbah nasim
untuk di daftarkan ke program Bupati Tubaba program Mantra, kemudian setelah saya setor persyaratan ternyata kata ketua mantra yang ada di tiyuh dia tidak bisa karna dia tidak memiliki E-KTP, sedangkan KTP yang dimiliki Mbah Nasim masih KTP lama jaman dulu,” Tutur, Warsit.

Warsit, mengharapkan kepada pemerintah Tubaba, untuk dapat memperhatikan mbah nasim,kasian dia hidup sendiri tanpa keluarga dan tempat tinggalnya pun tidak layak huni di saat Turun hujan mbah nasim kehujanan akibat banyak genteng rumahnya yang bocor,kalaupun ada bantuan yang bisa membantu untuk meringankan Mbah Nasim,” Untuk situasi keadaan Mbah Nasim saat ini sudah pikun,”Mbah Nasim tidak bisa lagi di ajak berkomunikasi karena sudah mengalami pikun mungkin karena paktor usia.” Tukas warsit.(Fathul)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: