Bandarlampung Transsumatera – Sektor perbankan di Provinsi Lampung menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan positif selama triwulan 1 tahun 2024.

Hal itu disampaikan oleh Kepala OJK Lampung, Otto Fitriandy dalam acara Media Update Kinerja Industri Jasa Keuangan, di Hotel Horison, Rabu (26/6/2024).

Otto mengatakan Aset perbankan di Provinsi Lampung meningkat 9,46% menjadi Rp127,29 triliun pada triwulan 1 2024 dibandingkan dengan Rp116,29 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Ia juga menyampaikan Kredit perbankan juga naik 4,06% menjadi Rp79,06 triliun, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 2,03% menjadi Rp63,93 triliun.

“Namun, rasio kredit bermasalah (NPL) meningkat dari 3,51% menjadi 4,25%,” katanya.

Sementara itu, Otto membeberkan pada sektor perasuransian, pendapatan premi asuransi mengalami penurunan signifikan sebesar 36,41% menjadi Rp414 miliar. Namun, aset Dana Pensiun bertumbuh 7,06% menjadi Rp182,26 miliar.

Otto juga menjelaskan dalam outstanding piutang pembiayaan pada sektor lembaga pembiayaan dan modal ventura tumbuh 6,92% menjadi Rp9,997 triliun, dengan peningkatan signifikan di sektor perdagangan besar dan eceran.

“Namun, pembiayaan modal ventura mengalami kontraksi 1,39% menjadi Rp339,4 miliar,” ujarnya.

Pertumbuhan juga terjadi pada aset Lembaga Keuangan Mikro (LKM) tumbuh 9,40% menjadi Rp38,64 miliar, dan outstanding pembiayaan Fintech P2P Lending meningkat 18,24% menjadi Rp995 miliar.

Selain itu Otto menerangkan jumlah investor pasar modal di Lampung meningkat 15,88% menjadi 302.663 investor.

“Transaksi saham juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan rata-rata transaksi mencapai Rp1,158 miliar,” ujarnya.

Otto menekankan pentingnya kolaborasi antara OJK, pemerintah daerah, dan sektor keuangan untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan industri jasa keuangan di Provinsi Lampung.

“Kolaborasi tersebut guna memastikan perlindungan optimal bagi konsumen,” jelasnya.

Sementara itu, Indah Puspita Sari Deputi Direktur Pengawas Jasa Keuangan ll OJK Lampung menuturkan selama triwulan l 2024 ini pihaknya telah menerima 313 layanan konsumen.

“OJK melaksanakan 20 kegiatan edukasi literasi dan inklusi keuangan dengan 1.885 peserta,” katanya.

Indah memaparkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Lampung melaporkan pencapaian penyaluran KUR melalui Kartu Petani Berjaya sebesar Rp2,59 triliun dengan 63.325 debitur aktif.

Lebih lanjut, Desa Inklusi Keuangan juga mengalami peningkatan, dengan 16 desa terlibat dalam program tersebut.

Ia berharap kedepannya pemerintah dapat melakukan sosialisasi program Gerakan Lampung menabung khsusnya terhadap pelajar.

“Kita berharap Gerakan Lampung menabung lebih banyak, pemda juga bisa untuk mengajak dan menertubkan agar ada tabungan khusus untuk pelajar,” pungkasnya.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: