Bandarlampung Transsumatera – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung mencatat sektor usaha menengah kecil mikro (UMKM) dan Perbankan memgalami peningkatan.

Bambang mengatakan pembiayaan perbankan kepada sektor UMKM di Lampung bahkan mencapai angka tertinggi pasca pandemi yakni mencapai 39,79% dari total kredit atau sebanyak Rp30,98 Triliun.

“Pada triwulan IV tahun 2023 kredit UMKM secara year on year (yoy) meningkat sebesar Rp3,07 Triliun  atau tumbuh 11,02% dari Rp27,91 Triliun pada triwulan IV tahun 2022 menjadi sebesar Rp30,98 Triliun pada posisi Triwulan IV 2023,” kata Kepala OJK Provinsi Lampung, Bambang Hermanto saat memberikan paparan kinerja industri jasa keuangan Lampung Triwulan IV di Hotel Golden Tulip, Rabu (28/2/2024).

Ia menyampaikan dukungan industri perbankan terhadap pembiayaan UMKM ini menunjukkan komitmen yang kuat terhadap program pemerintah untuk mendorong UMKM naik kelas dan keuangan yang berkelanjutan.

Bambang juga menjelaskan pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung tumbuh sebesar 4,55% di Tahun 2023, merupakan tertinggi Pasca Pandemi.

“Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung yang terus melanjutkan tren positif turut didukung dengan penyediaan dana dari sektor jasa keuangan baik dari sektor Perbankan, Industri Keuangan non-Bank (IKNB) dan Pasar Modal,” ujarnya.

Dalam rangka terus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan sektor jasa keuangan, OJK memberikan dukungan melalui kebijakan konsolidasi dan sinergi antar lembaga jasa keuangan.

Sehingga, pada gilirannya turut memberikan daya dukung bagi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan OJK melakukan penguatan dari aspek kapasitas kelembagaan, permodalan dan peningkatan tata kelola.

“OJK membuat kebijakan sebagaimana yang dimaksud tersebut salah satunya adalah pemantauan atas pelaksanaan konsolidasi perbankan baik pemenuhan modal inti minimum maupun merger dan konsolidasi antar bank sehingga industri perbankan dapat menjadi lebih sehat, efisien, kuat, berdaya saing dan berintegritas,” paparnya.

Selain sektor UMKM, OJK juga mencatat perkembangan yang cukup baik pada triwulan ke IV tahun 2023.

Dimana, jika dibandingkan dengan Triwulan IV-2022 yaitu meningkat sebesar Rp8,86 Triliun atau tumbuh sebesar 7,61% dari sebesar Rp116,42 Triliun menjadi sebesar Rp125,27 Triliun (yoy).

“Jika dibandingkan dengan posisi Triwulan III-2023 (qtq) total aset tercatat meningkat sebesar Rp2,72 Triliun atau 2,22% dari sebesar Rp122,55 Triliun menjadi Rp125,27 Triliun,” kata Bambang.

Bambang membeberkan kinerja intermediasi berupa penyaluran kredit perbankan Lampung di Triwulan IV-2023 mengalami peningkatan sebesar Rp1,07 Triliun atau 1,39% jika dibandingkan dengan periode Triwulan IV-2022 (yoy) dari sebesar Rp76,80 Triliun menjadi sebesar Rp77,86 Triliun.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan kredit di sektor penerima kredit bukan lapangan usaha naik Rp30,31 Triliun (5,09%), sektor perdagangan besar dan eceran naik sebesar Rp17,5 Triliun (1,43%), sektor perantara keuangan naik Rp4,91 Triliun (9,33%) dan sektor industry pengolahan naik sebesar Rp4,83 Trilun (9,08%).

“Pertumbuhan tersebut tertahan oleh 3 sektor yang mengalami kontraksi kredit yakni sektor transportasi, sektor pertanian, dan sektor jasa pendidikan,” paparnya.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan periode triwulan III-2023 (qtq) kredit mengalami peningkatan sebesar Rp1,49 Triliun atau 1,95% dari sebesar Rp76,37 Triliun menjadi sebesar Rp77,86 Triliun. (Muh)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: