Tanjabtim. Transsumatera.id
Saat ini pekerjaan dana desa tahun 2019 telah selesai dikerjakan oleh tim pelaksana desa melalui TPK, namun diusai dikerjakan pekerjaan tersebut baru berusia berapa bulan sudah banyak yang rusak. Hal ini terdapat pada beberapa desa yang ada dalam beberapa kecamatan dikabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Provinsi jambi.

Ya setidak nya ada 6 desa yang bermasalah terkait pekerjaan pembangunan jembatan dan jalan rigid beton yang bersumber dari dana desa yang ada dibeberapa kecamatan mengalami masalah, soalnya baru siap berapa bulan jalan dan jembatan sudah mengalami retak retak dan pecah.

Seperti yang disampaikan oleh Ari Suryanto masarakat peduli kabupaten tanjung jabung timur saat dikonfirmasi oleh awak media mengatakan pada 21/4 bahwa pekerjaan DD tahun 2019 yang baru siap dikerjakan sudah banyak mengalami retak retak dan pecah, baik itu jembatan maupun jalan rigid, hal ini terdapat setidaknya ada 6 desa berdasarkan infestigasinya dilapangan pada beberapa waktu yang lalu.

Miskipun Ari tidak menyebutkan secara terperinci desa mana saja, tapi ia mengatakan ada didalam 6 kecamatan. 1 desa dikecamatan memdahara ulu. 1 desa dikecamatan Nipah Panjang. 1 desa di kec. Berbak. 1 desa dikec. Rantau Rasau. 1 desa dikec.Sadu. 1 desa dikec. Dendang. Yang mana dari hasil infestigasinya dibeberapa desa yang ada di 6 kecamatan bebrapa waktu yang lalu banyak ditemukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar mutu pekerjaan Tanjabtim. Sehingga baru berapa bulan sudah rusak. Ujarnya.

Kemudian pula ujar Ari, dari infestigasi di 6 desa tersebut ada jembatan yang sudah retak retak, bahkan yang lebih parah lagi ada pekerjaan jalan rigit yang patah dan retak karena tidak menggunakan besi, sehingga saat ini sudah patah dan retak serta mengelupas bahagian atasnya. Tuturnya.

Jadi dibeberapa desa ini pekerjaannya banyak dugaan bermasalah, karena diduga dikerjakan tidak sesuai dengan kualitas atau standar yang ditentukan oleh pemkab tanjabtim, sehingga jalan dan jembatan tersebut mengalami retak dan patah serta mengelupas. Tutur Ari.

Jadi menurut Ari sebagai pemerhati kabupaten Tanjabtim sangat kecewa dan menyesalkan atas pekerjaan tersebut, karena dinilai kurang matang dalam perencanaan serta lemahnya tugas dari pendamping desa dan pengawasan desa, sehingga berdampak terhadap pembangunan itu sendiri. Ya baru saja siap sudah amburadul.Ujarnya kesal.

Sampai berita dinaikkan awak media belum dapat mengkonfirmasi pihak yang bersangkutan, karena desa desa tersebut berada jauh dari ibu kota kabupaten.(003).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: