Bandarlampung Transsumatera.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung akan menggelar kembali pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan protokol kesehatan ketat pada Februari 2022.

Hal itu diungkapkan Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana saat ditemui usai membagika insentif Ketua RT, Kaling, Linmas, Babinsa dan Babinkamtibmas di Kantor Kecamatan Enggal, Rabu (26/1). “Sebentar lagi kita akan menggelar PTM secara bertahap,” kata dia.

Simulasi PTM di Bandarlampung digelar kali pertama pada Senin, 13 September 2021 untuk siswa kelas 6 SD dan 9 SMP.

Namun pada Jumat, 29 Oktober 2021 pemkot mengubah kebijakan pelaksanaan PTM dengan membatasi sekolah yang menggelar PTM.

Hal itu disebabkan kekhawatiran peningkatan kasus Covid-19 yang diprakirakan terjadi pada Desember 2021-Januari 2022 dengan munculnya varian SARS-CoV-2 Mu atau B1621.

Kemudian pada Jumat, 15 Oktober 2021 Pemkot Bandarlampung kembali memperluas PTM Terbatas dengan menambah jumlah peserta didik, sekolah, dan jam belajar.

Orang nomor satu di Kota Tapis Berseri ini berjanji akan mengevaluasi pelaksanaan PTM Terbatas yang telah dilakukan sejak pertengahan September 2021 di tengah mewabahnya varian baru SARS-CoV-2 Omicron atau B11529.

“Senin akan kita evaluasi, kalau berjalan baik kita akan lakukan terus. Tapi kalau ada yang kita takutkan, secara bertahap kita lakukan,” ujar dia.

Bunda Eva, sapaan akrabnya mengajak aparatur di tingkat kelurahan bekerja sama menyukseskan program vaksinasi Covid-19 anak-anak usia 6-11 tahun agar PTM Terbatas di sekolah berlangsung dengan baik.

Optimalisasi vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun terus dilakukan sejak diluncurkan pada Senin, 20 Desember 2021.

“Bagi anak-anak yang belum divaksinasi biar belajar daring (dalam jaringan) saja dulu. Setelah divaksinasi baru belajar tatap muka kembali,” kata dia.

Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 menyebutkan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang sudah divaksinasi wajib menyediakan layanan PTM Terbatas dan PTK yang belum divaksinasi disarankan mengajar secara jarak jauh.

Plh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bandarlampung, Mulyadi mengatakan, PTK di satuan pendidikan jenjang PAUD, TK, SD, SMP mulai menerima vaksin booster pada 27-28 Januari 2022.

“Sebanyak 12.000 guru lebih akan menerima vaksin booster di sentra-sentra vaksinasi di 20 kecamatan se-Bandarlampung,” jelasnya.

Mulyadi memaparkan, PTK yang menerima vaksin booster sudah menerima dosis lengkap dengan selang waktu 6 bulan usai divaksinasi dosis kedua.

Data vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI per tanggal 26 Januari 2022 pukul 12.00 Wib di Kota Bandarlampung menyebutkan capaian vaksinasi anak-anak dosis pertama 76.282 dan dosis kedua 22.633 orang.

Berdasarkan data KPCPEN (Komite Penanganan Covid-19 Pemulihan Ekonomi Nasional) jumlah anak usia 6-11 tahun di Bandarlampung sebanyak 111.025 orang. (dk)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: