BANDAR LAMPUNG Transsumatera — Pengajian Bulanan PTPN Regional 7 Bulan September 2024 diisi dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah, Rabu (18/9/24) di Bandar Lampung. Kajian Maulid dengan tema “Meneladani Akhlak Rasulullah sebagai Bekal Meningkatkan Kinerja Karyawan Unggul” disampaikan Ust. Fadli Muhammad Yusuf. Dai muda ini mengatakan, bersholawat untuk Rasulullah adalah semacam disposisi untuk terkabulnya doa bagi seorang muslim.

“Tanpa bersholawat kepada Rasululloh, setiap doa seorang muslim masih tertahan. Itulah mengapa seorang muslim saat berdoa, setelah mengucap syukur kepada Allah selalu diikuti dengan sholawat. Sholawat itu seperti kalau kita bikin surat resmi, baru berlaku setelah ditanda tangani. Oleh karena itu, mari kita terus dan selalu bersholawat atas Rasulullah,” kata dia.

Pengajian yang dilakukan secara hybrid dari Kantor Regional 7 di Bandar Lampung dihadiri SEVP Business Support PTPN IV Regional 7 Bambang Eko Prasetyo, SEVP Operasional Oshutri Anwar, dan para pejabat utama lainnya. Sementara, seluruh karyawan Kantor Regional dan Unit Kerja yang berada di Lampung, Sumsel, dan Bengkulu mengikuti secara daring.

Pada sambutan pembukanya, Bambang Eko Prasetyo mengurai relasi antara kinerja perusahaan dengan sosok Rasulullah. Ia mengatakan, setiap gerak operasional seorang muslim seharusnya mengacu kepada perilaku Rasulullah.

“Dari ayat Qur’an yang tadi kita dengarkan, ada kalimat yang menyebut bahwa Nabi Muhammad adalah ‘uswatun hasanah’, teladan yang baik. Jadi, apapun pekerjaan kita seharusnya mengacu kepada perilaku Rasul. Perilaku Rasulullah adalah manual terbaik untuk segala urusan,” kata dia.

SEVP yang biasa dengan sebutan BEP ini menjelaskan, tata nilai yang disepakati di Kementerian BUMN, yakni AKHLAK, juga merupakan turunan dari empat sifat Rasul. Empat sifat utama Rasulullah itu, kata dia, adalah siddiq, amanah, tabliq, fathonah.
“Empat sifat Rasul yang siddiq, amanah, tabliq, fathonah itu adalah sumber utama tata nilai kehidupan. Core value yang ada di Kementerian BUMN yang kita ikuti itu juga merupakan breakdown dari empat sifat itu. Oleh karena itu, tidak usah sibuk mencari format untuk meningkatkan kinerja dan lain sebagainya, cukuplah meneladani sikap dan sifat Rasul saja,” kata dia.

Secara operasional, BEP juga mengutip beberapa kebijakan korporasi yang sedang dijalankan pemegang saham, yakni PTPN III Holding. Ia mengatakan, transformasi bisnis yang dilakukan hingga melakukan perubahan radikal harus direspons dengan transformasi spiritualitas dan transformasi pemikiran. Transformasi spiritual, kata dia, adalah hijrah dari perilaku yang mungkin sebelumnya ada unsur korupsi, kolusi, tidak fair, dan perilaku negatif lainnya kepada good corporate governance.

“Kita harus bertransformasi secara spiritual, transformasi pemikiran, sehingga budaya kerja kita harus sesuai dengan empat sifat Rasulullah itu. Saya nyatakan kita pasti tidak bisa mengikuti secara paripurna, tetapi setidaknya berada pada track kebaikan itu. Sebab, yang sempurna hanya Allah SWT, yang terbaik adalah Rasulullah, dan kita hanya manusian biasa,” kata dia.

Beberapa topik tentang perilaku Rasulullah yang dikutip dari Alquran, hadist, maupun beberapa kisah nabi disampaikan Ustaz Fadli Muhammad Yusuf. Ia menyatakan mencintai Rasulullah adalah wajib bagi setiap muslim. Namun demikian, sebagaimana umumnya, rasa cinta tetap harus diwujudkan secara operasional.

Satu kisah masyhur tentang cinta berbalas pembebasan dari siksaan neraka disampaikan Fadli Muhammad mengutip Qur’an Surat Al Lahab. Dalam kisah ini, Abu Lahab, paman Rasulullah yang hingga meninggal dunia tidak bersahadat dan tetap memusuhi Islam, di dalam neraka selalu mendapat dispensasi siksaan setiap hari Senin.

“Dikisahkan, Abu Lahab itu di neraka selalu mendapat siksaan, kecuali hari Senin. Mengapa? Karena saat keponakannya yang bernama Muhammad lahir, dia adalah salah satu dari sekian orang yang ikut bergembira. Kisah ini harus menjadi inspirasi bahwa kita gembira bahkana merayakannya dengan kebaikan akan mendapat syafaat dari beliau Rasulullah,” kata dai tayangan dakwahnya cukup sohor di kanal media sosial ini. (*)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: