WAYGALIH Transsumatera – –Momen kemeriahan peringatan HUT Ke 79 RI PTPN I Regional 7 yang diadakan di Lapangan Way Galih, Lampung Selatan dimanfaatkan perusahaan untuk menghidupkan ekonomi warga sekitar. Belasan pedagang kecil makanan diundang untuk berjualan kepada ratusan peserta upacara yang dilanjutkan dengan aneka lomba. Sementara, seluruh peserta upacara dibagi kupon yang bisa “dibelikan” aneka penganan yang dijual pedagang.


Suasana ramai terjadi karena PTPN I Regional 7 memusatkan acara puncak di Kebun Unit Kedaton ini. Tak pelak, ratusan peserta upacara yang merupakan utusan dari seluruh unit kerja di Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu tumplek blek di satu lokasi. Usai acara resmi, semua pedagang dikerubuti pembeli untuk menukarkan kupon.


“Ini adalah salah satu upaya kami membangun harmoni perusahaan dengan masyarakat sekitar, terutama yang memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah. Mereka disediakan lapak (tempat berdagang) dan karyawan datang dengan kupon. Nah, kupon yang terkumpul oleh para pedagang itu kemudian kami beli sesuai harga kesepakatan,” kata SEVP Business Support PTPN I Regional 7 Bambang Agustian di lokasi acara, Sabtu (17/8/24) lalu.


Bambang mengatakan, cara ini menjadi model elegan untuk membantu masyarakat sekitar dengan pendekatan kesetaraan. Kolaborasi yang merupakan salah satu nilai penting dari tata nilai Kementerian BUMN, yakni Akhlak, kata Bambang, diimplementasikan menggunakan model produktif dan setara.
“Ini upaya kami membantu dengan konsep kesetaraan. Dengan model ini, saudara-saudara kita pelaku UMKM mendapat keuntungan sekaligus tetap percaya diri dengan produk-produk yang dihasilkan dan tetap sebagai subjek. Kami bukan memberi, tetapi bertransaksi sehingga tidak ada pihak yang berasa tersubordinasi,” kata dia.


Bertempat di Lapangan Sepak Bola Way Galih, Lampung Selatan, beragam produk kuliner khas Lampung Selatan hasil karya mitra binaan PTPN I Regional 7 dipamerkan dan dijual langsung kepada ribuan pengunjung yang hadir dalam upacara bendera. Mulai dari jajanan pasar tradisional hingga olahan kopi robusta berkualitas tinggi, semua dapat dinikmati di sini.


“Kami percaya bahwa kemerdekaan sejati tidak hanya dirasakan dalam bentuk politik, tetapi juga dalam aspek ekonomi. Dengan memberdayakan UMKM, kami turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengembangkan potensi lokal, kata dia.
Sambutan positif disampaikan Rendy (43), pedagang bakso yang tampak antusias melayani pembeli. Bapak dua anak ini salah satu pelaku UMKM yang mendapat kesempatan berdagang di area utama yang dapat diakses para peserta upacara dengan mudah. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya kesempatan untuk berpartisipasi dalam acara ini.


“Acara seperti ini sangat penting bagi kami para pelaku UMKM. Selain meningkatkan penjualan, kami juga mendapatkan kesempatan untuk memperluas jaringan dan mempromosikan produk kami. Tidak banyak kesempatan bisa berdagang di acara seperti ini. Caranya dengan penukaran kupon bagus sekali. Biasanya di tempat hajatan,” ungkapnya.


Pada pelaksanaan kegiatan ini ada banyak pelaku UMKM yang ikut memeriahkan. Ada pedagang pempek, bakso, soto, es dugan, mie ayam; es teh, pecel, ayam geprek, dan lainnya.
“Alhamdulillah dagangan kami semuanya habis terjual, bahkan ada yang peserta upacara yang tidak kebagian,” kata Tursiam pedagang pecel di lokasi upacara. (*)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: