Bandarlampung Transsumatera. Id pemkot – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung akan menyalurkan minyak goreng dengan cara penjualan dari rumah ke rumah atau door to door untuk mencegah kerumunan.

Pasalnya, saat ini masih terjadi kelangkaan bahan pokok tersebut, sehingga membuat warga menyerbu sebuah minimarket demi berebut minyak goreng dengan harga murah.

Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana mengatakan, terkait dengan banyaknya kerumunan mengantri minyak goreng murah, pihaknya nanti semaksimal mungkin agar pendistribusian dari dinas perdagangan tetap ada pasar murah.

“Ini nanti kita distribusikan melalui kecamatan-kecamatan saja, Insyallah dalam waktu dekat. Bisa juga door to door, nanti bisa kita lihat,” katanya saat ditemui di Aula Gedung Semergou, kantor pemkot setempat, Kamis (24/2).

Menurut Bunda Eva, sapaan akrabnya, skema pendistribusian seperti itu dilakukan guna mengatasi adanya kerumunan. Lantaran, lanjutnya, kerumunan ini yang ditakutkan karena namanya antri jadi tidak tahu siapa-siapa yang ada diantara mereka yang terpapar.

“Bunda berharap juga kepada masyarakat untuk tahu dan paham dengan keadaan di lapangan, karena ini bukan mau kita tapi keadaan dan seluruh Indonesia merasakan ini,” ungkapnya.

Bunda Eva mengatakan, bagi masyarakat menengah keatas mereka bisa beli minyak goreng dengan harga agak mahal sedikit. Akan tetapi jika menengah kebawah, sudah lah tidak ada uang ditambah minyak goreng mahal.

“Walaupun Bunda sudah ngajarin buat minyak, tapi kelapa mahal juga. Nah ini yang harus kita perhatikan juga, tapi Bunda terimakasih kepada masyarakat Kota Bandarlampung yang sudah mencari jalan keluar untuk masak ini dengan cara apapun masaknya,” kata dia.

Menurut Bunda Eva, untuk masalah masak, jika minyak goreng tidak ada, maka ibu-ibu menemukan solusi lain.

“Tapi kita juga berharap mudah-mudahan minyak ini akan segera datang ke Bandarlampung, apalagi menteri perdagangan dateng ngecek kesini, insyallah dengan ini bisa didistribusikan,” ujar dia.

Rencana door to door minyak goreng itu disambut baik oleh masyarakat. Salah satunya Dina, warga Teluk Betung Utara yang mengatakan, tentu program itu nantinya akan membantu masyarakat, karena saat ini sulit memperolehnya.

“Bukan hanya susah dapatnya tapi juga mahal. Jadi ya ini nanti akan bisa membantu warga yang memang kurang mampu seperti saya,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan, kebutuhan minyak goreng dalam perliternya itu bisa untuk tiga sampai empat hari.

“Tapi tergantung pemakaiannya juga, apalagi saat ini ya kita irit-irit benar. Kemarin senang goreng-gorengan tapi sekarang dikurangi dulu. Makanya kita mintanya ini normal kembali,” katanya. (dk)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: