Tanggamus, Transumatera – Dinas Kesehatan kabupaten Tanggamus, Launching operasional mobile RT-PCR Kesehatan Tanggamus. Launching operasional mobile RT-PCR Dinas Kesehatan Tanggamus sebanyak 1 Unit dan digunakan untuk 20 Kecamatan yang berbeda di kabupaten Tanggamus,Dengan adanya Mobile RT-PCR diharapkan dapat menekan jumlah penularan Covid 19 di Kabupaten Tanggamus dengan lebih cepat dapat mendeteksi pasien yang terpapar Virus Covid 19.

Bupati Tanggamus dalam sambutannya mengatakan Saat ini kita tengah berjuang melawan virus
Covid-19, sampai saat ini, belum dapat dipastikan
kapan Pandemi ini akan berakhir. Sedangkan korban karena Covid-19 terus bertambah. Kabupaten
Tanggamus pun saat ini kembali ke Zona Orange
setelah beberapa bulan kita bertahan di Zona Kuning kelasnya.

Lebih lanjut Bupati mengatakan Mari kita jaga diri kita, jaga keluarga kita serta
orang-orang terdekat kita dari penularan virus Corona. Selain itu mari kita terus berdoa agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan kita senantiasa diberikan kesehatan dan perlindungan.
Saya apresiasi dan menyambut baik kegiatan ini yang merupakan usaha dan wujud nyata kita selaku Pemerintah Daerah untuk menolong masyarakat
dengan menghadirkan mobil PCR ini.

Kehadiran Mobile Laboratorium Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Dinas
Kesehatan merupakan salah satu terobosan Pemerintah Kabupaten Tanggamus dalam upaya
menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tanggamus.Mengingat jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 per 21 April 2021 mencapai 564 Kasus, dengan angka kematian berjumlah 27 Kasus, maka saya berharap dengan adanya laboratorium bergerak untuk
pemeriksaan Swab PCR akan memperpendek waktu keluarnya hasil pemeriksaan swab PCR, yang biasanya hasilnya akan kita terima dalam kurun waktu 7 hari,maka dengan adanya Laboratorium Mobile PCR ini, tidak ada lagi alasan menunggu hasil swab lama terutama dalam rangka menentukan status pasien suspect yang dirawat, terangnya.

Hasil pemeriksaan swab PCR dapat keluar dalam waktu 2 jam, sehingga
penanganan terhadap kasus-kasus terkonfirmasi
dengan bergejala dapat tertangani dengan cepat.
Proses yang terjadi di dalam mobil PCR terdiri
dari proses swab, proses ekstraksi dan proses analis, total waktu yang diperlukan dari proses swab sampai
analis dengan PCR memerlukan waktu kurang lebih 2 jam, dan dalam 1 kali running bisa diproses 6 sampel. Sehingga dalam satu hari, dengan 2 kali running kapasitas sampel perhari bisa mencapai 12 sampel.

  • Diharapkan Mobil PCR ini dapat digunakan
    semaksimal mungkin untuk meningkatkan kapasitas uji pemeriksaan Swab PCR di beberapa lokasi yang
    memungkinkan. Dan untuk mendukung operasional.

Dari laboratorium bergerak ini nantinya Pemerintah
Daerah melalui Dinas Kesehatan akan mengalokasikan anggaran untuk operasional dan pemeliharaan Laboratorium Mobile ini secara berkala.

  • Informasi dari Dinas Kesehatan, bahwa untuk
    operasional dilapangan, telah dibentuk Tim Penugasan Khusus yang berjumlah 12 orang terdiri dari Dokter Penanggungjawab Laboratorium, Dokter Koordinator lapangan, Petugas Laboratorium dan perawat. Dengan jadwal piket dari hari Senin sampai dengan hari Jum’at. Dan lokasi tetap pemeriksaan sementara ini adalah di Dinas Kesehatan.
  • Dengan ketersediaan sumber daya manusia
    yang sudah memadai dan terlatih, dan sudah
    melaksanakan on the job training terkait penggunaan alat RT-PCR, maka diharapkan laboratorium mobile
    sudah dapat dioperasionalkan dengan maksimal tandasnya. (Chandra).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: