TRANSSUMATERA – Pemerintahan desa Karang jaya kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung selatan sangat transparan merealisasikan Bansos (Bantuan Sosial).

Terlihat papan nama penerima Bansos terpampang dipasang didepan Balai desa, itu semua wujud ketransparanan Kepala desa kepada masyarakat setempat agar warga penerima Bansos dapat dengan mudah terkontrol bahkan warga dapat mengetahui siapa saja warga desa Karang Jaya yang menerima Bansos.

Saat ditemui diruang kantor desa setempat, Senin (2-6) Rudi Hartono Kepala desa Karang jaya menjelaskan, dipasangnya papan pengumuman penerima Bansos (Bantuan sosial) didesanya, merupakan bentuk ketransparanan dirinya sebagai Kepala desa kepada masyarakat Karang jaya dengan tujuan agar masyrakat dapat secara terbuka mengetahui siapa saja warga desa Karang jaya yang menerima Bansos seperti, PKH, BPNT, BST kemensos, BLT dari APBD dan BLT dari dana desa.

“Dipasangnya pengumuman penerima Bansos ini sebagai bentuk transparansi kami dari Pemdes Karang jaya agar seluruh masyarakat dapat melihat secara langsung siapa saja yang menerima bansos terutama tranparansi dalam penggunaan dana desa, “jelasnya. Menurut Rudi, dikarekan saat ini mangkin berkembangnya informasi secara terbuka di Media Sosial dam banyaknya pertanyaan serta keingin tahuan masyarakat tentang siapa saja yang meneriama Bansos (Bantuan sosial) sehingga Pemerintahan desa Karang jaya membuat papan pengumuman penerima bantuan susial,

“ini semua untuk menghindari dari kegaduhan dan kecurigaan Masyarakat Karang jaya terhadap Aparatur desa khususnya RT dan Kadus, karena tidak menutup kemungkinan rasa curiga kepada Aparatur desa itu pasti ada dikarenakan yang melakukan pendataan siapa saja warga yang layak mendapat bantuan itu adalah data dari Kadus dan RT, kalau nama nama penerima bansos sudah terpampang dipapan pengumuman maka warga bisa langsung lihat sendiri,” papar Rudi.

Selain warga bisa melihat langsung siapa saja penerima Bansos, kata Rudi, ini juga sebagai bentuk edukasi terhadap Masyarakat untuk menciptakan kesadaran dimasyarakat terutama menciptakan kesadaran budaya malu, antara lain malu menerima bantuan padahal dirinya sudah mampu.

” Yang namanya masyarakat banyak pasti ada rasa cemburu sosial, pasti ada rasa dibeda bedakan antara satu warga dengan warga yang lainya dalam arti kenapa tetangga dapat Bansos sementara sirinya tidak, yang pasti kami Pemdes Karang jaya sudah bekerja semaksimal mungkin sesuai dengan aturan dan arahan Pemerintah pusat, kami hanya mendata bukan yang menentukan, “kata dia.

Rudi menambah kan, untuk Masyarakat desa Karang Jaya yang mensrima Bansos PKH itu sebanyak 143 orang, yang menerima Bansos BPNT sebanyak 29 orang, yang menerima Bansos BST Kemensos sebanyak 169 orang, Bansos BLT APBD sebanyak 10 orang dan Bansos BLT dari DD (Dana Desa) sebanyak126 orang,

“Masyarakat dapat melihat langsung pada papa pengumuman, siapa saja warga Karang Jaya yang menerima Bansos PKH, BPNT, BST Kemensos, BLT dari APBD dan BLT dari Dana Desa,” Imbuhnya. (Firdaus)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: